Di era globalisasi saat ini, terutama sekali di kota-kota besar, kegiatan periklanan sangat penting dalam kegiatan perekonomian dan kebudayaan masyarakat perkotaan yang dan modern tersebut, hal ini makin membanjirnya produk barang atau jasa di dalam kehidupan masyarakat. Di antara banyak usaha untuk menyampaikan pesan atau promosi barang dan jasa kepada khalayak lewat media massa salah satunya yang menonjol adalah media dalam bentuk atau format yang disebut iklan.
Iklan senantiasa dibuat sedemikian rupa dengan maksud untuk mempengaruhi secara menguntungkan pikiran maupun perasaan public bagi suatu usaha /perusahaan, sebenarnya iklan memiliki fungsi penting yaitu dalam arti mengusahakan adanya calon langganan baru, untuk perusahaan dan usaha-usaha tertentu. Bisnis periklanan dewasa ini sangat meningkat, karena dipastikan suatu bentuk promosi atau usaha untuk berkomunikasi dengan orang lain yang tidak bisa secara langsung kita temui sangatlah diperlukan, dan dengan suatu iklan media cetak, promosi kemungkinan akan lebih memasyarakat atau target audienya lebih besar.
Sehingga banyak bermunculan biro-biro iklan yang menawarkan jasa-jasa periklanan. Setiap iklan dalam hal ini pada suatu surat kabar, melibatkan minimal empat pihak yang saling membutuhkan, yaitu pertama produsen atau pengusaha yang biasa dikenal sebagai klien, kedua unsure perusahaan periklanan, ketiga kelompok konsumen , target audience dan yang keempat adalah unsur media, sarana yang dianggap tepat, untuk dapat menyampaikan pesan iklan klien.
Suatu iklan tidak bisa lepas dari sebuah format yang disebut desain grafis, desain grafis merupakan elemen utama dalam suatu periklanan, desain grafis bisa juga disebut dengan desain komunikasai visual, yaitu usaha untuk berkomunikasi dengan cara visual atau kegiatan menyusun dan mengorganisir elemen seperti nada warna, tekstur, unsur, bentuk dan ruang sehingga menjadi komposisi artistik, estetetik dan harmoni sebagai usaha untuk berkomunikasi, walaupun aktivitas mendesain itu sendiri sudah dikerjakan orang sejak manusia hidup di dunia, tetapi kegiatan mendesain pada dasarnya bermula sebagai penyempurna penampilan dari hasil suatu karya yang masih nampak kasar, kaku, asal berfungsi.
Bila kita melihat iklan-iklan yang berisikan packaging atau kemasan roti, cookie, permen, mie instant, atau majalah yang penuh dengan berbagai macam cetak promosi, lalu kita melihat logo-logo suatu bank, hotel, pesawat terbang, dan sebagainya. Semuanya adalah hasil dari sebagian karya-karya desain komunikasi visual atau yang biasa disebut desain grafis. Sehingga desain grafis merupakan elemen untuk memperindah suatu iklan sehingga tampak lebih indah, dan yang pasti untuk menambah ketertarikan seseorang yang melihatnya. Sehingga hubungan media cetak dan grafika merupakan sesuatu kehidupan yang yang tak dapat dipisahkan satu sama lain. Bagi media cetak grafika berperan sebagai sarana utama dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai media komunikasi dan inrforman terhadap pemerintah dan masyarakat sehingga dapat berjalan dengan baik.
Di dalam perkembanganya desain grafis tersebut dibuat oleh para desainer grafis atau di dalam perusahaan periklanan biasa disebut dengan divisi kreatif, sehingga desainer grafis sangatlah diperlukan dalam sebuah biro iklan , karena merupakan salah satu faktor pendukung dalam perusahaan periklanan, dan seorang desainer grafis juga mempunyai dilema, apabila iklan gagal maka pemasang iklan akan mengalami kerugian begitu pula dengan perusahaan iklan, sehingga hubungan antara biro iklan atau pemasang iklan dengan desainer grafis sangatlah menentukan bagaimana kebijaksanaan dan kelayakan suatu iklan.
Selain iklan, dalam sebuah majalah penyusunan artikel dan media visual lain juga sangat penting, atau yang biasa kita sebut dengan layout. Penyusunan layout yang baik dapat mempengaruhi semangat pembaca dalam membaca dan memaham isi majalah. Sehingga dalam penyusunan layout sang desain grafis harus dapat memikirkan konsep yang akan digunakan.
Dalam pembuatan desain sebuah majalah kita harus mempunyai sebuah tema yang ingin diangkat dalam majalah tersedut. Selain itu kita juga harus mempunyai majalah pembanding yang dapat dijadikan referensi dalam pembuatan desain majalah. Majalah pembanding yang digunakan adalah majalah yang sama dengan tema yang akan kita angkat, dianjurkan kita harus mempunyai minimal 3 majalah pembanding. Dari majalah pembanding tersebut barulah kita dapat menganalisa hal - hal apa saja yang menjadi keunggulan dan kekurangan sehingga kita dapat membuat sebuah majalah baru yang tema dan isinya lebih menarik dari majalah pembanding terdebut.
Sebagai contoh, dalam hal ini saya mengangkat sebuah tema mengenai majalah otomotif yang lebih dispesifikasi menjadi majalah otomotif sepada motor yang bermesin besar atau biasa disebut "moge ( motor gede )". Untuk majalah pembandingnya saya mengambil beberapa majalah yang sama dengan tema yang saya angkat, sebagai berikut :
1. Majalah Mabua Harley - Davidson Indonesia
Dalam hal ini saya sendiri membuat judul majalah dengan 3 nama alternatif yaitu; BrotherHood, Rider dan Big Bike. Setelah kita membuat 3 nama alternatif untuk judul majalah, barulah kita merancang bentuk/desain dari judul nama tersebut. Contohnya sebagai berikut:
Dalam pembuatan desain sebuah majalah kita harus mempunyai sebuah tema yang ingin diangkat dalam majalah tersedut. Selain itu kita juga harus mempunyai majalah pembanding yang dapat dijadikan referensi dalam pembuatan desain majalah. Majalah pembanding yang digunakan adalah majalah yang sama dengan tema yang akan kita angkat, dianjurkan kita harus mempunyai minimal 3 majalah pembanding. Dari majalah pembanding tersebut barulah kita dapat menganalisa hal - hal apa saja yang menjadi keunggulan dan kekurangan sehingga kita dapat membuat sebuah majalah baru yang tema dan isinya lebih menarik dari majalah pembanding terdebut.
Sebagai contoh, dalam hal ini saya mengangkat sebuah tema mengenai majalah otomotif yang lebih dispesifikasi menjadi majalah otomotif sepada motor yang bermesin besar atau biasa disebut "moge ( motor gede )". Untuk majalah pembandingnya saya mengambil beberapa majalah yang sama dengan tema yang saya angkat, sebagai berikut :
1. Majalah Mabua Harley - Davidson Indonesia
2. Majalah HD
3. Majalah Adira Motomaxx
Setelah kita menganalisa dari majalah pembanding tersebut, barulah kita menentukan judul majalah yang kita angkat. Dalam pembuatan judul majalah haruslah sama dengan tema yang akan kita angkat dan harus menggunakan sebuah nama yang menarik dan mudah untuk diingat oleh masyarakat. Ada tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam penulisan judul, yaitu:
- Judul tulisan harus singkat, dengan penekanan lebih pendek lebih bagus. Disesuaikan dengan anjuran penulisan, jumlah kata sebaiknya tidak lebih dari 12 kata.
- Judul tulisan hendaknya dibuat semenarik-menariknya. Perlu disadari bahwa sebuah judul berfungsi sebagai pintu gerbang bagi sebuah tulisan untuk pembaca yang sedang lewat di antara deretan tulisan yang terpampang di depannya. Ada beberapa tips yang bisa dikemukakan dalam tulisan ini. Pertama, gunakan kata dan kalimat yang menggugah rasa ingin tahu pembaca. Kedua, dapat menggunakan kutipan kata/kalimat yang terkesan “bombastis” yang ada di dalam tulisan. Ketiga, sebagian penulis lagi lebih menyukai kata dan ungkapan bergaya bahasa “berseni”.
- Penulis amat dianjurkan untuk mengikuti aturan-aturan resmi Bahasa Indonesia dalam pembuatan judul karangan. Beberapa di antara kaidah tersebut, disesuaikan dengan keperluan standar di KabarIndonesia, adalah sebagai berikut:
- Penulisan judul majalah harus menggunakan huruf kapital pada setiap huruf awal kata yang digunakan, kecuali kata sambung (dan, oleh, yang, dsb) dan kata penunjuk tempat (di, ke). Contoh: Rahasia di Balik Kehidupan Elvis.
- Untuk judul tulisan yang menggunakan sub judul (terdiri lebih dari 1 frasa/kalimat), berlaku ketentuan: judul pokok menggunakan huruf kapital semua, diikuti tanda titik dua, dan kemudian sub judul menggunakan huruf kapital di awal kata-katanya saja. Contoh: HATIKU MERANA: Kenangan yang Tidak Terlupakan.
- Penulisan nama tanaman, hewan, dan mahluk hidup lainnya dalam bahasa latin menggunakan huruf kecil kecuali nama Genus untuk huruf pertama menggunakan huruf besar, sedangkan nama species menggunakan huruf kecil. Contoh: Rafflesia arnoldii (‘Rafflesia’ adalah nama Genus sedangkan ‘arnoldii’ adalah nama species).
- Judul tidak menggunakan titik di akhir kalimat judul.
- Judul sebaiknya dalam bentuk frase benda, bukan dalam bentuk kalimat.Contoh: Pembudidayaan Kerang Mutiara di Maluku Selatan.
Dalam hal ini saya sendiri membuat judul majalah dengan 3 nama alternatif yaitu; BrotherHood, Rider dan Big Bike. Setelah kita membuat 3 nama alternatif untuk judul majalah, barulah kita merancang bentuk/desain dari judul nama tersebut. Contohnya sebagai berikut:
- Judul majalah "BrotherHood"
2. Judul majalah "Rider"
3. Judul majalah "Big Bike"
Setelah kita membuat desain dari judul majalah yang akan kita buat, lalu kita memilih satu judul yang kita anggap paling menarik dan dapat menguatkan tema majalah yang akan kita angkat. Sebagai contoh saya memilih judul majalah "BrotherHood" yang menarik bagi saya karena sangat kuat dengan tema majalah yang akan saya buat yaitu majalah motor besar.
Contoh judul majalah yang saya pakai |
Kemudian kita masuk ke tahap berikutnya yaitu menentukan ukuran majalah. Dalam membuat ukuran majalah biasanya menggunakan ukuran standart majalah yaitu: 210,5mm x 270,5mm. Tetapi bila ingin lebih gampangnya bisa menggunakan ukuran A4 agar lebih mudah dalam proser mendesainnya. Setelah kita selesai membuat ukuran majalah barulah kita mendesain cover majalah. Dalam mendesain sebuah cover majalah kita harus memperhatikan hal - hal berikut ini sebagai isi dari cover majalah, yaitu;
- Judul majalah : posisi judul majalah harus dibagian atas dan berada di tengah - tengah. Judul majalah ini haruslah besar agar terlihat jelas oleh masyarakat. Ukuran dari judul ini sendiri dengan lebar hampir sama dengan lebar majalah serta tinggi maksimal 3cm.
- Edisi majalah : posisi edisi majalah biasanya berada pada bagian sudut kanan atas majalah.
- Tanggal penerbitan majalah : posisi tanggal penerbitan berada disebelah edisi majalah.
- Harga : posisi harga majalah berada disebelah tanggal penerbitan.
- Cover Story : cover story merupakan sebuah tema yang kita angkat pertama kali dalam isi dari sebuah majalah. Ukuran dari cover story harus besar dan jelas namum tidak melebihi ukuran dari judul majalah.
- Display majalah : display majalah merupakan sub dari cover story. Biasanya display majalah yang baik terdiri dari 4 macam display, serta ukuran dari display sendiri harus lebih kecil dari judul majalah dan cover story.
- Penerbit (jika ada) : posisinya berada pada sudut kanan bawah majalah.
- Barcode : posisinya berada pada bagian sudut kiri bawah majalah.
- Background majalah : background majalah haruslah sebuah gambar atau foto yang sesuai dengan tema majalah yang kita buat. Ukuran dari background majalah harus full.
Contoh cover majalah yang saya buat |
Tahap selanjutnya setelah membuat cover majalah adalah menentukan jumlah halaman majalah yang akan kita buat. Atur jumlah halaman dengan cara dibagi menjadi kelipatan 4 misalnya : 12 halaman, 16 halaman, 20, 24, 28, 32, 36, 40, 44, 48, 52, 56 dan seterusnya. Berapapun yang anda inginkan jumlah halaman harus genap jika dibagi menjadi 4, hal ini dikarenakan untuk menghindari kelebihan atau kekurangan beberapa halaman kosong. Setelah itu kita kemudian lanjut untuk membuat punggung majalah. Punggung majalah berfungsi sebagai penghubung cover majalah dan halaman belakang majalah, ukuran dari punggung majalah berfariasi tergantung pada panjang dan tebal halaman majalah. Yang harus diperhatikan dalam membuat punggung majalah adalah terdapatnya bagian - bagian sebagai berikut:
- Judul majalah
- Cover story
- Edisi majalah
- Tanggal penerbitan
- Harga
Selanjutnya kita beralih pada bagian isi dari majalah. Isi majalah merupakan hal yang terpenting dalam sebuah majalah, materi atau hal - hal apa saja yang dibahas di dalam isi majalah haruslah menarik mulai tampilan layout majalah sampai pada penulisan. Berikut ini adalah bagian - bagian terpenting dalam sebuah majalah, yaitu :
- Contents atau daftar isi : Contents merupakan hal terpenting dari majalah karena berisi hal - hal apa saja yang dibahas dalam sebuah majalah serta dapat membantu konsumen dalam mencari halaman rubrik yang ingin dibacanya. Didalam contents sendiri terdiri harus dicantumkan lengkap judul rubriknya beserta halamannya. Dan yang terpenting adalah cover story, biasanya cover story ditaruh pada posisi halaman depan dengan huruf besar yang jelas serta ditambahkan foto dari cover story tersebut. Selain cover story juga dicantumkan display dan reguler.
Contoh desain conntents yang telah saya buat |
2. Editor note : merupakan berisi kata pengantar atau kata sambutan dari penulis
majalah tersebut.
majalah tersebut.
3. Redaksi : berisi nama - nama dari tim pembuat majalah beserta alamat dari penerbit majalah.
4. Comments : berisi komentar - komentar dari para penggemar majalah yang mengomentari tentang kelebihan dan kekurangan dari majalah yang telah kita desain.
Setelah tahap diatas telah selesai, kemudian kita masuk ke tahap inti dari isi majalah. Inti dari tahap isi majalah tersebut terdiri dari Cover Story, Display dan Regular. Nah sebelum kita masuk ke bagian cover story ada baiknya jika kita memperhatikan beberapa bagian penting sebelum membuat inti dari isi majalah, yaitu :
Contoh desain editor note & redaksiyang telah saya buat |
Setelah tahap diatas telah selesai, kemudian kita masuk ke tahap inti dari isi majalah. Inti dari tahap isi majalah tersebut terdiri dari Cover Story, Display dan Regular. Nah sebelum kita masuk ke bagian cover story ada baiknya jika kita memperhatikan beberapa bagian penting sebelum membuat inti dari isi majalah, yaitu :
- Ukuran font standar untuk isi majalah adalah 9 – 10 point.
- Jenis font yang biasa dipakai adalah Arial, Times New Roman, Georgia, Garamound.
- Ukuran font standar untuk judul berfariasi dimulai minimal 16 point ke atas.
- Hindari copy paste gambar secara langsung, gunakan fungsi file impor atau file place. yang tersedia pada coreldraw, photoshop, adobeindesign, freehand dan pagemaker.
- Pengaturan margin akan lebih dinamis dan cantik bila menggunakan standar margin yang umumunya telah digunakan oleh media - media cetak ternama. Minimal margin left, right, top dan bottomnya dibuat 1,5 cm.
- Gunakan resolusi 300 dpi pada seting gambar berwarna maupun grayscale (hitam putih), cara settingnya di edit dulu dengan photoshop lalu atur image sizenya menjadi 300 dpi, hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya gambar pecah-pecah saat akan dicetak nantinya.
- Wajib memakai komposisi coloring CMYK dan sangat dilarang menggunakan proses RGB color, karena pada saat mencetak khusus warna mesin offset selalu menggunakan proses CMYK.
- Dianjurkan menggunakan desain PageMaker, AdobeinDesign, atau Adobe Ilustrator bila ingin membuat sebuah majalah dalam jumlah halaman yang banyak misalnya lebih dari 20 halaman, karena jika memakai corel akan sangat mengganggu kinerja kecepatannya.
- Hindari penggunakan font – font ukuran kecil dibawah 5 point karena akan mempengaruhi proses ketajaman pencetakan.
- Dianjurkan isi halaman memuat minimal 1 gambar per halamannya.
- Format penyimpanan file gambar yang dipakai adalah PSD, TIFF, EPS, WMF.
Contoh pembuatan layout majalah pada program Indesign |
Tetapi sebelum kita berlanjut
untuk melayout desain majalah, ada baiknya jika kita harus lebih dulu
mengetahui tentang elemen-elemen penting apa saja yang terdapat pada desain
layout majalah. Untuk itu saya akan memberitahukan elemen-elemen tersebut,yaitu
:
- Header : Header
adalah area diantara sisi atas kertas dan margin atas.
- Judul/ head/haeding/headline : Suatu
tulisan biasanya diawali oleh sebuah atau beberapa kata singkat yang
disebut judul. Judul dibuat ukuran besar untuk menarik perhatian pembaca
dan membedakannya dari elemen layout lainnya. Selain dari ukuran,
pemilihan sifat yang tercermin dari jenis huruf yang dipilih juga harus
menarik, karena segi estetik pada judul lebih diprioritaskan. Misalnya
dapat menggunakan huruf-huruf yang bersifat dekoratif dan tidak terlalu
formal.
- Deck/ Blurb/ Standfirst : Deck
adalah gambaran singkat tentang topik yang dibicarakan pada isi tulisan
(bodytext). Letaknya bervariasi tapi biasanya antara judul dengan isi.
Fungsi deck yaitu sebagai pengantar sebelum orang membaca isi tulisan,
dengan ciri: ukuran hurufnya lebih kecil dari judul tapi tidak sekecil
huruf pada isi, jenis huruf yang digunakan berbeda dengan judul, dapat
menggunakan jenis huruf yang sama tetapi warna deck dibedakan dengan judul
dan isi tulisan (bodytext).
- Initial
caps : Merupakan huruf awal
yang berukuran besar dari kata pertama pada paragraf. Karena lebih
bersifat estetis, tidak jarang hanya terdapat satu initial caps di dalam
satu naskah.
- Kotak/ Box/
Bingkai/ Border/ Frame : Kotak
biasanya berisi tulisan yang bersifat tambahan dari tulisan utama. Bila
letaknya dipinggir halaman disebut dengan sidebar. Penggunaan Kain
Sintetis dan Kain Tradisional di Indonesia Garis sebagai pembagi area.
- Artworks : Artworks adalah semua jenis karya seni
bukan fotografi baik berupa ilustrasi, kartun, atau sketsa. Pada situasi
tertentu, artworks atau clip art seringkali menjadi pilihan yang lebih
dapat diandalkan dibanding- kan bila memakai teknik fotografi, karena
dapat menyajikan informasi menjadi lebih menarik.
- Footer : Footer adalah area diantara sisi bawah
kertas dan margin bawah.
- Kicker/Eyebrows : Kicker atau eyebrows adalah sebuah
tulisan yang menunjukkan bab atau topik yang sedang dibaca.
- Callouts : Callouts merupakan keterangan yang
menyertai elemen visual, biasanya ditulis dalam suatu bidang atau memiliki
garis-garis yang menghubungkannya dengan bagian-bagian dari elemen
visualnya.
- Byline/
Credit Line/ Writer’s credit : Byline
atau Credit Line adalah nama seseorang yang menjadi penulis atau pengarang
yang mengisi bagian isi atau bodytext.
- Caption : Caption adalah keterangan yang
menyertai elemen visual. Biasanya dicetak dalam ukuran kecil dan dibedakan
gaya atau jenis hurufnya dengan bodytext dan elemen teks lainnya.
- Foto : Foto merupakan elemen penting karena
dapat menjelaskan isi pesan pada tulisan yang dibuat. Foto mempunyai
kekuatan untuk memberi kesan sebagai "dapat dipercaya".
- Sidebar : Sidebar merupakan nama situs yang dapat
dikunjungi oleh pembaca untuk memperoleh informasi lebih lanjut tentang
isi dari tulisan tersebut.
14.
Point Bullets : Point merupakan suatu
daftar atau list yang mempunyai beberapa baris berurutan kebawah, biasanya di
depan tiap barisnya diberi penanda berupa angka (numbering) atau simbol
(digbats).
15. Informational/ graphics/ infographics : Informational
graphic atau infographic merupakan fakta-fakta dan data-data statistik dari
hasil survey dan penelitian yang disajikan dalam bentuk grafik (chart),
diagram, tabel, dan peta.
16. Signature/ Mandatories
17. Nomor halaman/ page number : number page bertujuan untuk mengingatkan
pembaca dalam mengingat halaman mana saja yang sudah dibaca.
18. Indent : Indent adalah baris
pertama paragraf yang menjorok masuk ke dalam, sedangkan hanging indent adalah
kebalikannya, yaitu baris pertama tetap pada posisi dan baris-baris di bawahnya
menjorok masuk ke dalam.
19. Subjudul/ subhead/ crosshead : Subjudul adalah sebuah sebuah judul kecil yang
berada dalam isi atau bodytext. Tulisannya harus dapat menarik perhatian
pembaca, biasanya tulisannya diberi warna lain dan di pertebal.
20.
Pull quotes/
Liftouts : Pull quotes atau
Lifttouts, merupakan elemen layout yang menerangkan Bodyext atau garis besar
dari isi.
21.
Isi/Bodytext/
Bodycopy/ Copy/ Cpytext : Isi atau bodytext tulisan, merupakan elemen layout yang paling
banyak memberikan informasi terhadap topik bahasan. Keberhasilan suatu bodytext
ditentukan oleh judul dan deck yang menarik, sehingga pembaca meneruskan
keingintahuan akan informasi yang lengkap, serta gaya penulisan yang menarik
dari bahasan tersebut.
22.
Running head/
Running headline/ running title/ running feet/ runners : Running head merupakan judul buku, bab atau
topik yang sedang dibaca, nama pengarang atau informasi lainnya yang
berulang-ulang ada pada tiap halaman dan posisinya tidak berubah. Running head
bisa ditempatkan di header atau footer.
Nahh...setelah kalian memahami tentang elemen-elemen penting apa saja dalam sebuah desain layout majalah, barulah kalian masuk ke dalam tahap proses pembuatan majalah. Di dalam tahap proses pembuatan majalah ini ada beberapa hal penting yang harus kalian ketahui, antara lain yaitu :
- Pencarian berita : Tahap
ini memerlukan suatu ilmu pasti, agar mendapatkan suatu berita yang baik
dan menarik sehingga para pembaca bisa merasakan maksud dari berita
tersebut. Ilmu tersebut sangat sederhana namun perlu suatu pengembangan.
Ilmu yang dimaksud adalah dasar suatu pembentuk tulisan, yaitu 5W+1H. Jika
ilmu itu sudah diterapkan dengan baik dan pengembangan yang kreatif, maka
tidak akan menutup kemungkinan pembaca akan terbawa oleh emosi dalam isi
berita.
- Menulis
artikel : Tahap ini adalah
tahap yang tak mudah, namun semua orang bisa melakukannnya. Karena setiap
diSekolah, kita semua selalu disuruh membuat tulisan oleh guru Bahasa
Indonesia kita untuk menulis pengalaman tentang liburan semesteran. Namun
kenapa saya bilang tak mudah, karena tak semua tulisan yang kita tulis
bisa dimengerti dengan baik dan tak bisa dirasakan emosi yang ada dalam
tulisannya oleh semua orang yang membacanya.
- Mengoreksi tulisan : Dalam tahap ini diperlukan orang yang sangat
teliti dan mengerti akan tata cara penulisan. Karena dalam tahap ini,
orang tersebut harus memeriksa tentang tanda baca, pembendaharaan kata,
dan emosi yang terkandung dalam tulisan tersebut. Jika orang ini sudah
yakin akan koreksiannya, maka tulisan tersebut diserahkan kepada desainer
untuk didesain.
- Mendesain : Setelah
tulisan diserahkan kedesainer, maka tahap inilah yang membuat suatu
majalah terlihat menarik dan inovatif. Tahap mendesain adalah yang sangat
menarik, karena tahap ini menuntut kita untuk selalu kreatif dan inovatif
agar pembaca memiliki perhatian akan majalahnya. Dalam tahap ini, desainer
harus memahami tentang elemen desain agar majalah dapat menarik perhatian
calon pembaca. Beberapa elemen desain yang terkandung dalam majalah,
diantaranya:
· Layout : sesuaikan dengan target segmentasinya, manfaatkan ruang desain
majalah, coba memakai bantuan image
atau tamplate untuk melayout, buatlah layout yang inovatif dan kreatif.
· Warna : selaraskan warna background dengan artikel, permainan warna
sesuaikan dengan target pembaca, pemakaian warna CMYK (hindari pemakaian warna
RGB).
· Font : pemakaian font harus disesuaikan dengan segmentasi majalah, gunakan
font yang memiliki readability dan legability, hindari pemakaian ukuran
font dibawah 5 point.
· Ilustrasi atau
gambar : memiliki kesesuaian makna dengan isi
artikel, memiliki resolusi yang tinggi agar terlihat jelas, memiliki
daya komunikatif dan informative.
5.
Mendesain Cover : Setelah semua isi rubrik didesain, maka langkah
selanjutnya mendesain cover majalah. Mendesain cover majalah, didesain
berdasarkan tema edisi yang sedang diangkat. Desain cover sangatlah
mempengaruhi para calon pembaca untuk membaca isi dari keseluruhan majalah
tersebut. Karena desain cover merupakan display kemasan bagi isi yang akan
disajikannya.
6. Mengoreksi hasil desain : Pada tahap ini diperlukan orang
yang teliti dan paham akan sebuah keindahan. Karena tahap ini dituntut untuk
mengerti majalah yang menarik seperti apa dan ilmu tentang sebuah desain yang
baik seperti apa.
7. Cetak coba : Sebelum masuk cetak offset,
sebaiknya sebuah desain harus dilakukan cetak coba. Agar bisa diketahui
kesalahan – kesalahan klasik dalam mencetak yaitu warna yang berbeda dengan
yang dikomputer, fonts yang berubah dengan aslinya, gambar yang pecah, artikel
yang terlalu mepet dengan area lipat dan potong kertas, dan hal – hal lain yang
membuat hasil cetakan menjadi berubah dengan aslinya.
8. Cetak dan finishing : Ketika cetak coba sudah sesuai
dengan keinginan. Maka langkah selanjutnya, yaitu mencetak besar. Mencetak
dengan mesin yang disesuaikan dengan keinginan dan sesuai keuangan perusahaan.
Ketika proses cetak selesai, proses finishinglah yang akan dilakukan. Seperti
jilid dan kemas majalah, lalu jadilah majalahnya.
Setelah kita membuat lembar kerja pada program desain yang telah kita buat, lalu kita mendesain tampilan layout untuk bagian cover story. Perlu diingatkan bahwa cover story yang mau kita angkat hanya serupa 1 tema saja, tidak boleh lebih. Tetapi sebelum itu kita sudah harus memiliki bahan yang akan kita masukan ke dalam desain cover story agar pada saat pembuatan layout kita tidak kebingungan untuk meletakan bagian pada lembar kerja. Pada bagian awal cover story kita tidak perlu memasukan kalimat yang panjang, cukup dengan judul cover story yang akan kita angkat dan keterangan dibawahnya untuk menjelaskan judul tersebut. Yang harus diperhatikan untuk awal cover story adalah background dari cover story harus dibuat full dan tulisan untuk judul cover story harus dibuat point size yang besar dan tebal sehingga mudah untuk dibaca dengan jelas. Dapat kita lihat contohnya pada gambar CS1.
Gambar CS1 : Contoh desain layout halaman pertama cover story yang saya buat |
Gambar CS2 : Contoh desain layout halaman kedua cover story |
Pada gambar CS2 artikel dari cover story yang saya buat. Dalam artikel tersebut saya membuat subhead cover story yang terletak pada bagian kiri dibawah foto. Kemudian tidak lupa saya berikan nomor halaman pada bagian kiri atas dan kanan atas untuk memperjelas lembar halaman pada cover story. Lalu saya memberikan beberapa contoh foto untuk memperkuat isi dari artikel cover story tersebut, serta tidak lupa juga saya cantumkan keterangan mengenai foto-foto tersebut agar lebih jelas bagi para pembaca.
Gambar CS3 : Contoh desain layout cover story |
Pada gambar CS3 merupakan contoh dari cover story halaman berikutnya. Pada contoh gambar ini beberapa keterangannya hampir sama seperti pada gambar CS2 tetapi yang membedakannya adalah adanya penambahan keterangan tambahan,dalam majalah tersebut saya memberikan tambahan "spesifications". Spesifications ini merupakan suatu keterangan tambahan yang harus diberikan bila kita membuat sebuah majalah otomotif. Isi dari specifications ini berupa keterangan kendaraan yang kita angkat sebagai cover story. Biasanya isi dari specifications ini berupa semua keterangan mengenai kendaraan dari mesin hingga body.
Setelah cover story selesai kita layout barulah kita masuk pada tahap selanjutnya yaitu pembutan layout dari display. Untuk display tema yang mau kita angkat bileh lebih dari 1, dalam contoh majalah ini saya membuat display dalam 2 tema/judul. Hal pertama yang harus kita lakukan sebelum memulai layout adalah mengumpulkan artikelnya terlebih dahulu seperti tulisan dan foto. Setelah itu batulah kita membuat desain layout tersebut pada komputer. Cara adan teknik pembuatan layout ini hampir sama seperti membuat layout cover story. Berikut akan saya berikan contoh desain layout display yang telah saya buat.
Setelah kita selesai membuat layout display, barulah kita masuk pada tahap selanjutnya untuk membuat regular. Regular ini sendiri merupakan sebuah tambahan dari isi majalah yang kita buat. Baiasanya regular ini dipakai untuk berikan tips-tips atau ada berita/info penting yang isinya tidak jauh dari tema majalah yang akan kita angkat. Dalam pembuatan layout regular ini boleh untuk mencantumkan lebih dari 1 tema/judul. Berikut ini adalah contoh regular dari desain majalah yang sudah saya buat.
Setelah kita selesai membuat layout regular barulah kita susun halaman majalah dari dari cover majalah sampai regular agar menjadi sebuah majalah yang utuh dan menarik. Tetapi jangan lupa juga untuk memberikan tambahan iklan pada majalah yang kita buat agar dapat terlihat lebih menarik. Iklan yang akan kita masukkan tentunya merupakan iklan yang sesuai dengan tema yang kita angkat, kalau tema majalah otomotif maka iklannya juga yang tentang otomotif, kalau tema majalah tentang fashion maka iklannya tentang fashion juga dan sebagainya.
Tetapi sebelum itu saya akan memberikan informasi mengenai pemanfaatan topografi di dalam membuat sebuah layout majalah sebagai berikut :
Sekian & terima kasih...
Setelah cover story selesai kita layout barulah kita masuk pada tahap selanjutnya yaitu pembutan layout dari display. Untuk display tema yang mau kita angkat bileh lebih dari 1, dalam contoh majalah ini saya membuat display dalam 2 tema/judul. Hal pertama yang harus kita lakukan sebelum memulai layout adalah mengumpulkan artikelnya terlebih dahulu seperti tulisan dan foto. Setelah itu batulah kita membuat desain layout tersebut pada komputer. Cara adan teknik pembuatan layout ini hampir sama seperti membuat layout cover story. Berikut akan saya berikan contoh desain layout display yang telah saya buat.
Setelah kita selesai membuat layout display, barulah kita masuk pada tahap selanjutnya untuk membuat regular. Regular ini sendiri merupakan sebuah tambahan dari isi majalah yang kita buat. Baiasanya regular ini dipakai untuk berikan tips-tips atau ada berita/info penting yang isinya tidak jauh dari tema majalah yang akan kita angkat. Dalam pembuatan layout regular ini boleh untuk mencantumkan lebih dari 1 tema/judul. Berikut ini adalah contoh regular dari desain majalah yang sudah saya buat.
Setelah kita selesai membuat layout regular barulah kita susun halaman majalah dari dari cover majalah sampai regular agar menjadi sebuah majalah yang utuh dan menarik. Tetapi jangan lupa juga untuk memberikan tambahan iklan pada majalah yang kita buat agar dapat terlihat lebih menarik. Iklan yang akan kita masukkan tentunya merupakan iklan yang sesuai dengan tema yang kita angkat, kalau tema majalah otomotif maka iklannya juga yang tentang otomotif, kalau tema majalah tentang fashion maka iklannya tentang fashion juga dan sebagainya.
Tetapi sebelum itu saya akan memberikan informasi mengenai pemanfaatan topografi di dalam membuat sebuah layout majalah sebagai berikut :
- Main Title Judul Utama : Judul utama menjadi penentu bagi pembaca untuk mengenali jenis buku. Oleh karena itu, judul utama pada cover (buku atau majalah) harus eye catchy. Judul harus ditulis dengan kontras yang cukup kuat, bahkan bila perlu menggunakan ukuran yang besar, bentuk font yang sesuai, serta susunan tatanan huruf yang meanarik.
- Menyusun Headlines dan Subhead : Headlines atau judul artikel berfungsi mengantarkan pandangan mata pembaca menuju teks pada artikel yang disajikan. Jika Headline tidak menarik, mungkin teks naskah tersebut tidak akan pernah dibaca orang. Itulah sebenarnya tugas dari seorang desainer, yakni mencuri perhatian pembaca agar bersedia membaca teks dalam artikel tersebut. Selain menarik perhatian, teknik lain di luar desain adalah dalam hal copy writing. Bunyi judul harus menggelitik. Ada teknik pemilihan kata yang bisa menggelitik perhatian orang untuk menyampaikan maksud Anda. Hal itu bisa Anda pelajari dalam buku-buku bertema “copy writing”.
- Tips-Tips Memformat Headlines :
Cara termudah untuk memformat Headline adalahd dengan memformat huruf pertama pada setiap kata menjadi huruf capital, sedangkan huruf berikutnya adalah huruf bisaa. Susunan seperti itu memudahkan orang untuk membacanya.- Sementara itu, penggunaan huruf capital pada seluruh headlines akan kelihatan tradisional, selain juga lebih sulit dibaca.
- Apabila headline membentang di atas beberapa kolom, usahakan agar bisa penuh hingga akhir lebar kolom tersebut. Hal itu akan membantu pembaca untuk memahami dengan mudah bahwa kolom-kolom tersebut berisi satu artikel yang sama.
Jika Headline terdiri lebih dari satu baris, jangan memotong suatu kosakata atau ungkapan yang mungkin akan menyebabkan kesalahan persepsi yang fatal bagi pembaca yang hanya membaca sekilas.- Jika beberapa Headlines terletak dalam satu baris pada sebuah halaman, Anda harus melakukan pengaturan agar pembaca tidak keliru membaca suatu baris Headline dengan menyeberang ke Headline di sebelahnya.
Ada beberapa usaha yang dapat dilakukan agar terhindar dari hal tersebut :
4. Tips-Tips Memformat Subhead :
- Membuat Header dengan ketebalan teks yang berbeda.
- Memasang gambar sebagai pemisah antara judul artikel pertama dan kedua.
- Jangan menggunakan titik di belakang Headline jika Anda menghendaki pemabaca membaca teks selanjutnya pada body teks karena titik menandakan stop.
- Headline bisa dibuat dengan tiga hingga empat point lebih besar dibandingkan body teks. Selain itu, gunakan style bold.
Demikian artikel dan tips dari saya mengenai cara-cara mengaplikasikan desain kedalam bentuk majalah, dari awal penyusunan hingga pembuatan layout majalah. Semoga artikel ini dapat berguna bagi kalian.
- Subhead dibuat untuk menandai bagian level bahasan (yang berarti bagian yang lebih detail) dari suatu topik yang lebih rendah. Aturan yang berlaku pada Headline juga berlaku pada Subhead.
- Ingatlah bahwa Subhead dan teks di bawahnya merupakan satu kesatuan unit. Oleh karena itu, berikan jarak cukup jauh (setidaknya dua kali lipat jarak dari paragraf di bawahnya) antara Subhead dengan teks sebelumnya yang berfungsi memisahkan unit sebelumnya.
Sekian & terima kasih...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar