Kotak Penelusuran

Rabu, 15 Oktober 2014

Mengaplikasikan desain ke dalam motion graphic

Perkembangan Motion Graphic begitu pesat, seiring dengan banyaknya software motion graphic yang menawarkan berbagai kemudahan dan keistimewaan. Saul Bass adalah orang yang pertama kali mencoba mengkomunikasikan pesan melalui permainan grafik diawal film. Dengan pendekatan simbolis, film yang dibuatnya menyampaikan esensi dan representasi dari seluruh film. Beberapa karyanya adalah Anatomy of a murder, Vertigo, Café Fear dan The Age of Innocence. Karya besarnya iikuti oleh Pablo Ferro pada beberapa film seperti To Die For, Thomas Crown Affair. Tetapi film-film James Bond-lah yang secara konsisten menggunakan motion graphics sebagai pengantar film. R/GA (Robert and Richard  Greenberg Assoiates) menjadikan motion graphics sebagai industri melalui film-film seperti olf, Rising Sun, True Lies dan The Untouchables.

KyleCooper dari Iaginary Forces (dulunya R/GA cabang LA) mendobrak dunia film di era 90an dengan karyanya Seven yang diikuti karya lainnya pada Mission Impossible, Mimic, Donnie Brasco The Island of Dr. Mureau, Sphere dan masih banyak lagi.

Selain pada film, munculnya industri televise mendorong perlunya identitas melalui aplikasi motion graphics. Harry Marks yang bekerja pada ABC, BS dan NBC di Amerika Serikat merupakan salah satu pionir yang memanfaatkan motion graphcs untuk dunia televise. Sementara itu Martin Lambie-Nairn juga dipercaya oleh Channel 4 dan BBC TWO untuk membuat identitas televise di Inggris. Lahirna MTV meredifinisi grafik untuk televise melalui integrasi beragam medium dan teknologi dalam mewujudkan varian identitas MTV.

Pada generasi modern, perusahaan seperti Pittard Sullivan, 3 Ring Sircus, Rezn 8 dan Belie dipercaya oleh banyak perusahaan dan stasiun televise untuk membuat identitas televise atau acara tertentu melalui integrasi animasi, live action, tifografi dan musik. Tidak sedikit pula desainer gafis seperti Tibor Kalman, Margo Chase dan AprilGreiman ikut menyumbangkan karyanya untuk dunia motion graphics.

Mungkin banyak diantara kita ada yang bertanya apa sebenarnya arti dari motion grafic. Dari beberapa artikel yang pernah saya baca semuanya tidak ada yang spesifik menjelaskan arti dari motion grafic. Tapi dari semua dapat dirangkum apa arti dari motion grafic tersebut. Pengembangan dari seni graphic design yaitu motion design, konteksnya adalah motion graphic sebagai film, video atau computer animation. Termasuk di dalamnya adalah tipografi dan grafis yang bisa dilihat sebagai titles untuk film, pembuka program televisi, bumper dan elemen-elemen grafis yang muncul di layar kaca.

Kemudian web-based animation, channel id berupa logo tiga dimensi yang merupakan identitas sebuah stasiun televisi. Juga bagian-bagian di dalam iklan televisi. Apapun yang muncul sebagai graphic design dalam media elektronik audio visual adalah pekerjaan yang dilakukan oleh motion designer. Secara tidak disadari oleh pemirsa awam, bahwa karya motion design muncul di media elektronik dengan porsi yang cukup besar.

Program umumnya berdurasi 24 menit, dengan slot untuk commercial break 6 menit. Dalam 24 menit program porsi yang dikerjakan oleh seorang motion designer adalah opening program, bumper in/out, closing program, belum termasuk elemen-elemen pendukung seperti titles, graphic data, virtual set, backgroud dan lain sebagainya. Dalam hal ini saya akan mempokuskan pada motion grafic Bumper.

Bumper Biasanya dipakai pada awal dan akhir sebuah acara dengan menampilkan animasi logo televisi. untuk durasi sebuah bumper tidak kurang dan lebih dari 15 detik. Bumper Disebut juga invisible art karena komponen-komponen ini terlihat tapi tidak disadari oleh pemirsa di dalam sebuah program. komponennya diisi oleh motion designer dalam pembuatan titles, logo animation, product animation, visual effects dan lainnya.

Tetapi perkembangan dunia motion design ternyata sangatlah pesat diimbangi dengan pesatnya teknologi yang mendukung baik software maupun hardware nya. Jika banyak menonton televisi atau menonton film maka akan terlihat bahwa tipografi, visual efek di media ini semakin menarik karena terus berkembang.

Secara tehnik saat seseorang menggunakan aplikasi motion graphic design, aplikasinya berorientasi pada obyek. Dan medianya berupa still images dengan format pixel atau vector, data video dan audio. Di dalam aplikasinya dapat membuat sebuah komposisi yang di dalamnya terdapat timeline, resolusi, hitungan jumlah frame per detik dan ukuran. Saat membuat komposisi, bisa dimasukan satu atau lebih media, yang lalu muncul di dalam composition window dan juga di timeline.

Di dalam tiap media yang bisa disusun masing-masing sebagai layer terdapat properti pengaturan untuk memanipulasi, seperti posisi (x, y dan terkadang z), putaran, ukuran, opacity dan lainnya. Layer-layer dapat digabungkan satu sama lain dalam komposisi. Setiap perubahan atau manipulasi yang dilakukan dapat dibuat keyfame untuk menentukan nilai dari tiap waktu yang ditentukan untuk dimanipulasi. Ini berlaku untuk program komposisi maupun animasi.

Beberapa software yang biasa digunakan dalam pembuatan motion design atau motion graphic dan compositing baik film, video maupun animasi, seperti :
  • Adobe After Effects
  • Autodesk Combustion
  • Softimage XSI
  • Electric Image
  • Macromedia Flash /Adob Flash
  • Blender
  • NewTek Lightwave
  • Autodesk Maya or 3D Studio Max
  • Maxon Cinema 4D
  • Apple Motion or Shake
  • Autodesk Flint or Flame

Pengembangan dari seni graphic design yaitu motion design, konteksnya adalah motion graphic sebagai film, video atau computer animation. Termasuk di dalamnya adalah tipografi dan grafis yang bisa dilihat sebagai titles untuk film, pembuka program televisi, bumper dan elemen-elemen grafis yang muncul di layar kaca. Kemudian web-based animation, channel id berupa logo tiga dimensi yang merupakan identitas sebuah stasiun televisi. Juga bagian-bagian di dalam iklan televisi. Apapun yang muncul sebagai graphic design dalam media elektronik audio visual adalah pekerjaan yang dilakukan oleh motion designer.

Secara tidak disadari oleh pemirsa awam, bahwa karya motion design muncul di media elektronik dengan porsi yang cukup besar. Program umumnya berdurasi 24 menit, dengan slot untuk commercial break 6 menit. Dalam 24 menit program porsi yang dikerjakan oleh seorang motion designer adalah opening program, bumper in/out, closing program, belum termasuk elemen-elemen pendukung seperti titles, graphic data, virtual set, backgroud dan lain sebagainya.
Disebut juga invisible art karena komponen-komponen ini terlihat tapi tidak disadari oleh pemirsa di dalam sebuah program. Lalu slot iklan dengan durasi 6 menit, komponennya diisi oleh motion designer dalam pembuatan titles, logo animation, product animation, visual effects dan lainnya.

Tetapi perkembangan dunia motion design ternyata sangatlah pesat diimbangi dengan pesatnya teknologi yang mendukung baik software maupun hardware nya. Jika banyak menonton televisi atau menonton film maka akan terlihat bahwa tipografi, visual efek di media ini semakin menarik karena terus berkembang. Bandingkanlah ketika jaman televisi hanya milik pemerintah yaitu TVRI sampai pada masa televisi swasta yang saat ini telah bermunculan sangat banyak. Begitu juga dalam film, ketika era Superman muncul di layar lebar sampai masa Transformer yang laku keras karena tehnik animasi dan visual efek yang benar-benar menakjubkan.


Secara tehnik saat seseorang menggunakan aplikasi motion graphic design, aplikasinya berorientasi pada obyek. Dan medianya berupa still images dengan format pixel atau vector, data video dan audio. Di dalam aplikasinya dapat membuat sebuah komposisi yang di dalamnya terdapat timeline, resolusi, hitungan jumlah frame per detik dan ukuran. Saat membuat komposisi, bisa dimasukan satu atau lebih media, yang lalu muncul di dalam composition window dan juga di timeline. Di dalam tiap media yang bisa disusun masing-masing sebagai layer terdapat properti pengaturan untuk memanipulasi, seperti posisi (x, y dan terkadang z), putaran, ukuran, opacity dan lainnya. Layer-layer dapat digabungkan satu sama lain dalam komposisi. Setiap perubahan atau manipulasi yang dilakukan dapat dibuat keyfame untuk menentukan nilai dari tiap waktu yang ditentukan untuk dimanipulasi. Ini berlaku untuk program komposisi maupun animasi.

Jika kalian telah memahami sejarah dan seluk-beluk mengenai motion graphic, maka saya akan menjelaskan tetang salah satu software yang sering digunakan dalam pembuatan motion graphic yaitu Adobe After Effect.

Adobe After Effect merupakan software buatan Adobe seperti photoshop, Illustrator dan Premiere. Software tersebut saling melengkapi untuk kebutuhan Animasi, Video Editing, Web dan Grafis. After Effect biasa digunakan untuk pembuatan :
  • Animasi Pemuka / Opening Tune acara TV & Opening CD Interaktif
  • Movie Intro Game
  • Movie Company Profile perusahaan
  • Bumper/Animasi Jeda suatu acara pernikahan
  • Video Efek dan Animasi Teks untuk iklan
  • Video efek untuk film layar kaca atau layar lebar

Adobe After effects merupakan software motion grahic yang dapat digunakan sebagai software compositing, animasi  dan video effect. Saat ini Adobe after effect telah banyak digunakan dalam pasca produksi pembuatan film, animasi, multimedia dan keperluan web design. Adobe After effects merupakan software yang menggunakan prinsip susunan layer, seperti halnya software-software grafis dan animasi yang ada pada saat ini, misalnya Adobe Photoshop, Macromedia Flash MX. Adobe After Effect berjalan diatas system operasi Windows.

Adobe After Effects awalnya didesain oleh CoSA (Company of Science and Art) sebagai software untuk motion graphics pada desktop. Setelah diakuisisi oleh Aldus dan kemudian oleh Adobe, dibuat integrasi yang baik antara software ini dengan Adobe Premiere, Photoshop dan Illustrator Karena itu pada saat ini Adobe After Efects merupakan salah satu software animasi multimedia terbaik , yang menyediakan semua yang dibutuhkan oleh para amatir dan professional untuk motion graphics/animasi dan visual effects yang merupakan bagian proses kreatif dari animasi multimedia.

Motion Graphics animasi dan visual effects banyak digunakan pada pascaproduksi pembuatan film, video production dan animasi web. Dalam produksi film dan video production, proses visual effects dipergunakan untuk membuat kesan real pada suatu adegan yang tidak bisa dilakukan pada saat pengambilan gambar dilokasi syuting sehingga diperlukan bantuan computer untuk mengerjakan hal tersebut. Adegan dan efek yang dibuat  lewat computer tentunya akan mengurangi biaya produksi film. Contoh penggunaan visual effects adalah ketika didalam salah satu adegan film terdapat adegan tembak-menembak dengan senjata laser dan akhirnya terjadi sebuah ledakan. Apabila hal ini kita lakukan tanpa menggunakan bantuan computer maka biaya pembuatan produksi film akan membengkak. Selain Adobe After Effects ada software Shake, Digital Fusion dan Combustion yang memang dirancang untk aplikasi visual effects pada komputer desktop.

Di samping untuk menghasilkan efek pada pembuatan film, Adobe After Effects juga banyak dipakai oleh para video kreatif untuk membuat karya video dengan durasi yang pendek, misalnya untuk pembuatan spot iklan dan spot acara. Spot Iklan adalah karya video yang difungsikan untuk memperkenalkan sebuah produk agar konsumen menjadi tertarik terhadap produk yang diiklankan, sedangkan spot acara adalah karya video yang memiliki fungsi sebagai tanda pengenal atau identitas dari sebuah acara yang ditayangkan ditelevisi. Biasanya spot acara ditayangkan sebelum acara tersebut dimulai dan pada saat setelah jeda iklan ditayangkan, yang menandakan bahwa acara tesebut akan dlanjutkan kembali. Keterbatasan durasi tersebut menuntut kreativitas dalam bidang video production untuk berlomba-lomba menghasilan karya yang maksimal dengan memanfaatkan ide dan konsep serta software yang ada.

Adobe After Effects ditawarkan dalam dua paket yang berbeda, yaitu Standart dan Production Bundle. Perbedaan antara keduanya terletak pada fungsi keyframe assistant (the wiggler, Exponential Scale, Motion Math, Motion Tracking, Motion Stabilizing dan Effects (3D Channel, Displacement Map, Mesh Warp, Reshape Matte Tools, Lighting OParticle Playground, Color Diffrence Key). Dengan arsitektur yang bersifat resolution independent, Adobe After Effects cocok untuk digunakan dalam beragam aplikasi seperti film, web, video, film hingga IMAX.

Adobe After Effects telah mendukung 16 bit perchannel sepeti Digital Fusion serta menawarkan ruang kerja 3 dimensi dan fungsi painting seperti Combustion. Fungsi expression yang memanfaatkan syntax Javascript akan memperkaya kemungkinan yang bisa dilakukan. Adobe After effects adalah software animasi bukan image Editing, sehingga untuk image editing perlu menggunakan Photoshop.

Melalui fasilitas-fasilitas dalam Adobe After Effects kita dapat mendistribusikan karya kreatif kita kedalam beberapa format, diantaranya :
  • AVI video (*.avi), yang merupakan format standar dari file video degan kualitas terbaik tetapi memerlukan kapasitas hardisk yang besar, karena file yang dihasilkan memiliki kapasitas yang besar pula.
  • Quicktime Movie (*.mov) yang merupakan format standar Apple Computer untuk distribusi file video, dulunya format video ini hanya digunakan pada computer Macintosh saja, tetapi kini dipergunakan pula oleh sebagian besar pengguna PC untuk distribusi video terkomprensi dengan file yang berukuran kecil tetapi memili kualitas yang bagus. Biasanya dipergunakan dalam pembuatan CD-Interaktif dan konsumsi web.
  • Format Macromedia Flash (*.swf)  format ini banyak dipergunakan dalam animasi web dan telah menjadi standar baru dalam animasi web dengan ukuran file yang kecil file ini mudah sekali didistribusikan dan dijalankan secara real time di halaman web lewat Macromedia Flash Player. Namun file Flash yang dihasilkan oleh Adobe After Effects berukuran sangat besar sehingga saat ini “kurang ideal” untuk mempersiapkan motion graphics untuk aplikasi web.


Dengan banyaknya format yang didukung oleh Adobe After Effects, maka kita akan leluasa untuk menghasikan karya video yang kreatif. Adobe After Effects sebagai software motion graphics/animasi dan visual effects harus pula dipadukan denga program-program animasi lainnya untuk menghasilkan karya yang mengagumkan. Misalnya, pengunaan Adobe After Effects dengan Adobe Premiere untuk menggabungkan file-file video lainnya. Atau penggunaan software animasi 3 dimensi seperti 3D Studio Max dan Alias\Wavefront Maya Unlimted untuk memberi kesan 3 dimensi pada pembuatan footage (video sebagai bahan baku yang nantinya disusun dalam Adobe After Effects). Belm lagi plugin Adobe After Effects yang banyak tersedia di Internet untuk menambah kreativitas.

Berikut ini adalah tampilan dari sofware Adobe After Effect

Tampilan layar pembuka Adobe After Effect

Jika kalian sudah memahami semuanya termasuk penggunaan dari Adobe After Effect, langsung saja saya akan tentang cara membuat desain motion graphic. Tetapi sebelum kalian mulai, kalian sudah harus terlebih dahulu membuat konsep motion graphic yang akan kalian buat termasuk menyiapkan gambar atau tulisan yang ingin kalian masukkan ke dalam program After Effect. Kemudian kalian juga sudah menentukan format ukuran tampilan motion graphic yang akan kalian buat, apakah dalam bentuk PAL atau NTSC.

Sekedar informasi dalam pembuatan format motion graphic ada 2 standar sinyal komposit yang biasa digunakan, yaitu PAL (Phase Alternating Lite) dan NTSC (National Television Standart Commite). PAL digunakan oleh siaran televisi pada kawasan Eropa dan sebagian negara di Asia (termasuk Indonesia). Sedangkan NTSC digunakan oleh Amerika Serikat dan Jepang. Standar frame pada PAL adalah 25 fps (frame persecond), dan NTSC adalah 29,97 fps. Karena itu pesawat televisi yang di rumah apabila diseting ke PAL maka akan berkedip sebanyak 25 kali dalam satu detik.

Langsung saja akan menjelaskan cara membuat animasi Intro yang cukup Keren. Efeknya berupa teks yang muncul dengan menghantam background sehingga menggetarkan kamera. Disini, teks akan terlihat 3D dengan memakai teknik yang sama seperti Tutorial Membuat Teks 3D dengan Photoshop. Untuk animasi bergetar, saya menggunakan Null Object yang di animasikan secara manual Frame per frame. Oke, untuk efeknya bisa kalian lihat dibawah:


  • Pertama, buat Composition baru pada menu Composition > New Composition. Atau supaya lebih gampang gunakan shortcut Ctrl+N. Pada jendela Composition, ubah namanya menjadi Intro lalu atur Width=352 dan Height=288. pada Pixel Aspect Ratio, pilih Square Pixels dan Frame Rate=25.
Settingan awal pada New Composition

  • Butlah teks menggunakan Type Tool (Ctrl+T). Disini, saya membuat huruf PERMANA (contoh). Itu kepanjangan nama saya gan, sekalian buat watermark.
Tulisan teks muncul pada layar monitor composition

  • Seleksi layer teks, lalu pada menu Effect > Generate > Ramp.


  • Pada parameter Ramp, atur Start Color=hitam dan End Color=putih lalu atur Point/Titik warna seperti gambar dibawah.


  • Dengan menggunakan Pan Behind Tool (Y), geser Pivot/Pusat gerakan ke tengah-bawah teks. 


  • Seleksi layer teks, lalu pada menu Edit > Duplicate atau Ctrl+D untuk menggandakan layer. Kalau berhasil, maka layer teks akan menjadi 2.


  • Pada layer PERMANA 2 (layer paling atas), tekan tombol S pada keyboard untuk membuka parameter Scale. Perbesar nilai Scale tersebut sedikit dengan mendrag nilainya. (ingat, jangan mengubah nilai terlalu besar karena ini hanya untuk mendapatkan ilusi ketebalan teks saja). Setelah itu, di parameter Ramp atur Start Color=Putih dan End Color=Hitam. Kalau berhasil, maka teks akan terlihat mempunyai ketebalan.



  • Seleksi kedua layer lalu tekan Ctrl+Shift+C. Pada jendela Pre-Compose yang muncul, ubah namanya menjadi teks lalu klik OK. 


  • Di Composition Intro, sekarang kedua layer teks akan menjadi satu.


  • Sekarang, import Gambar tekstur yang kalian punya lalu masukkan ke timeline. Tempatkan tekstur pada posisi paling bawah agar tidak menghalangi layer teks.

  • Ubah semua layer menjadi 3D  dengan mengaktifkan ceklis 3D Layer berbentuk kubus sehingga terlihat seperti gambar bawah.

  • Mada menu Layer > New > Camera. Pada jendela yang muncul, klik saja Ok. Disini, kita membuat layer kamera.


  • Kembali lagi ke menu Layer > New > Null Object. Disini kita membuat Null Object yang akan mengatur gerakan kamera.


  • Klik menu dropdown Parent pada layer Camera lalu pilih Null 1. ini akan membuat Gerakan Null Object mempengaruhi camera. Sehingga bila kita menggerakan Null object, maka kamerapun akan bergerak.


  • Seleksi layer teks lalu duplikat dengan Ctrl+D dan ubah layer teks yang baru ini namanya menjadi Bayangan.



  • Seleksi layer bayangan, lalu pada menu Effect > Blur and Sharpen > CC Radial Blur.


  • Di parameter CC Radial Blur, atur Type=Fadding Zoom dengan nilai Amount=7 dan geser titik center jauh ke atas seperti gambar dibawah.


  • Masih layer Bayangan dalam keadaan terseleksi, pada menu Effect > Generate > Fill.

Ubah Color menjadi warna hitam. Sekarang, teks terlihat mempunyai bayangan




  • Setelah kita telah selesai mendesain tampilannya. Sekarang saatnya menganimasikan semua layer. Sebelum menganimasikan, kita akan menyembunyikan dulu layer bayangan. Caranya seleksi layer bayangan lalu tekan tombol T pada Keyboard untuk membuka parameter Opacity lalu atur nilainya menjadi 0 (Nol).

  • Ubah pandangan view 3D Popup menjadi Top, lalu geser timeline kurang lebih ke detik pertama. Seleksi layer Teks, lalu geser posisinya pada sumbu Z ke belakang kamera (lihat gambar). Tekan tombol P pada keyboard lalu klik ikon stopwatch untuk membuat Keyframe. Keyframe ini ditandai dengan titik kuning pada timeline.


  • Geser timeline kurang lebih 3 sampai 4 frame kedepan, lalu geser posisi layer Teks kebelakang, kembali seperti semula.


  • Ubah lagi pandangan View 3D Popup menjadi Active Camera.


  • Seleksi layer Bayangan lalu geser timeline ke detik pertama (sejajar dengan keyframe layer teks). Tekan tombol T pada keyboard untuk membuka pengaturan Opacity, lalu klik ikonStopwatch untuk membuat keyframe. Aktifkan enable Motion Blur lalu aktifkan Ceklis Motion blur disemua layer kecuali Null Object.

  • Geser timeline kurang lebih  3 sampai 4 frame kedepan (sejajar dengan keyframe layer teks), lalu atur nilai opacity menjadi 100%.


  • Seleksi Layer Null Object lalu tekan tombol P pada keyboard untuk membuka Position. Geser timeline ke posisi seperti gambar dibawah (satu frame sebelum keyframe teks). Klik ikon Stopwatch untuk mengaktifkan keyframe.

  • Geser timeline satu frame kedepan (untuk menggeser timeline frame per frame, gunakan tombol next frame pada toolbar time control). Geser posisi Null Object pada Viewport sedikit untuk memberikan kesan bergetar.


  • Geser lagi timeline satu frame kedepan dan geser kembali posisi nul object pada Viewport sedikit. Lakukan ini sampai anda mendapat 6 keyfame dengan menggeser posisi Null Object secara acak pada Viewport.


  • Klik tombol Play atau gunakan tombol Spasi pada keyboard untuk melihat hasilnya. Saya mendapatkan hasil seperti gambar dibawah:



  • Setelah selesai mengedit video HD di After Effects, pilih Composition > Add toRender Queue atau tekan Ctrl+Shift+/.


  • Atur output module pada tab render queue. Ubah format menjadi QuickTime Movie.




  • Klik format options kemudian akan muncul Compression Setting. Ubah Compression type menjadi photo – JPEG dengan Quality Best.  kemudian klik OK.


  • Centang audio output dan ubah menjadi 48.000 Khz. Selanjutnya pilih ok.

  • Ubah nama dan tempat penyimpanan file sesuai keinginan Anda dengan klik output  to> ubah nama dan penyimpanan file.
  • Langkah terakhir tekan render pada render queue, maka video HD Anda akan melaui proses render dan hasil format videonya menjadi *MOV.




Demikian cara dan tips dari saya mengenai pengaplikasian desain ke dalam motion graphic. Semoga artikel ini dapat berguna bagi kalian yang masih belajar membuat motion graphic.

Sekian dan terima kasih ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar